Jumat, 01 Februari 2013

Islam Itu .....


Sejak itu, aku yang tidak suka nonton berita tivi, tidak suka membaca koran .... tiba-tiba saja jadi rajin buka berita online dan mendeliki berita televisi.  Hmm .... sejak bapak Jokowi dan Bapak Ahok terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Bagiku kedua orang itu adalah ayat-ayat Allah di alam semesta, tanda-tanda kekuasaan Allah bagi yang mau memikirkan. 

Aku pernah nangis membaca kata-kata bapak Ahok, bahwa dia ingin, orang miskin yang hidup di kampung kumuh tidur di spring bed, makan di meja makan dan punya pendapatan yang layak.  Aku saja gak penah lihat kampung kumuh, padahal Allah menganjurkan menyayangi dan memberi makan orang miskin ..... duuuuh.... malunya aku, kalah qur'ani dibandingkan beliau yang katanya non muslim !!!

Jadi ingat saat kedua tokoh ini masih mencalonkan diri jadi penguasa Jakarta, beliau berdua mendapat isu yang amat memojokkan. Seorang selebritis yang cukup berpengaruh bilang, jangan memilih pemimpin yang bukan Islam, ya maksudnya jangan memilih pak Ahok karena beliau non muslim.

Untungnya saat itu aku sudah bisa memahami ajaran Islam lebih dalam, dan bukan memandang Islam dari kulitnya saja, atau dari syariatnya saja, tapi sudah masuk dalam hekekatnya.  Jadi gak sempat termakan propaganda sang selebritis.

Islam itu ajaran, kata seorang sahabat penghafal al quran .  Islam itu nilai-nilai, kata Indah .....  Hmm .... penjelasannya mungkin hanya lewat rasa .... coba renungkan ayat dibawah ini :

QS. Al-Baqarah [2] : ayat 62
[2:62] Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Pointnya adalah beriman / bertauhid dan beramal saleh.  Iman letaknya di hati, sedangkan amal shaleh adalah perbuatan (action).

Orang Islam yang mengucap kalimat sahadat, rajin shalat puasa dan rukun Islam lainnya, masih bisa terperosok dalam musyrik, bila amalnya tidak shaleh ..... Orang yang beramal 'tidak saleh', bisa jadi Tuhannya bukan Allah, melainkan hawa nafsu, dunia, harta, pangkat, jabatan, kedudukan ......dll.

Punya pemimpin yang beramal tidak shaleh, menjadikan rakyatnya menderita, karena yang mereka pikirkan bukan kesejahteraan rakyatnya, melainkan kesejahteraan dirinya sendiri dan kroninya, atau apa yaaa yang mereka pikirkan ? aku gak pernah dikasih tahu siiih .......  

Syahadat yang hanya di lidah, shalat, puasa, zakat dan hajinya tidak membekas dalam perbuatan dan pemikiranya, sedangkan perbuatan dan niatan-niatan di hatinya sudah bukan Islam lagi.  Islam hanya bungkusnya, dalamnya mengerikan !!!  Layakkah orang seperti ini kita ambil menjadi pemimpin?

Kita lihat ayat-ayat Allah yang lain, beberapa pemimpin Islam, bahkan dari institusi yang berlabel Islam, malah tersandung kasus korupsi, sogok menyogok dll .... Mereka malah mencoreng nilai Islam itu sendiri ....

Betapa sayangnya Allah pada kita hingga kita disuruh memilih pemimpin yang muslim.  Tapi kukira bukan maksud Allah, pemimpin yang islamnya hanya di bungkusnya, melainkan Islam yang diinternalisasikan dalam proses kepemimpinannya.

Renungkan lagi ayat yang aku sebut di atas, apakah disitu disebut hanya orang Islam yang diterima amalnya di sisi Allah?  Orang mukmin, Yahudi, Nasrani dan Shabiin juga diterima amalnya di sisi Allah bila bertauhid kepada Allah, beriman pada hari kemudian dan beramal shaleh .

Tidak semudah itu mengkafirkan seseorang, iman itu letaknya di hati, yang dibuktikan lewat amal shaleh, biarkan saja Allah yang menilai.  Sedangkan untuk diri kita, silahkan menilai diri sendiri , sudahkan kita beriman dan beramal shaleh ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar