Apa yang terpikir tentang ujian ?
Bila pertanyaan ini ditujukan kepada anak sekolah, yang terbayang oleh mereka adalah, soal yang harus dikerjakan, lembar jawaban, suasana tegang dibawah pengawasan guru yang berjalan pelan dari depan ke belakang, dari belakang ke depan .... (kayak setrika yaaa ... hehehe)
Bila dijawab oleh pembaca innuri, jawabannya bisa macem-macem, ada yang sedang mendapat ujian sakit, ada yang sedang mendapat ujian bangkrut, terjerat hutang, ada yang ujiannya merangkap-rangkap, sakit iya, cobaan finansial iya, borongan deh !
Kalau dijawab olehku sendiri, ujian itu kasih sayang Allah, cara Allah merindukan hambaNya, cara Allah mengikat hambaNya, cara Allah berkomunikasi dengan hambaNya.
Kalau di jawab sama ustadz Virien ? Bisa panjaaaaang jawabannya dan menarik sekali, sampai yang mendengarkan gak bosan bosan. Tapi butuh waktu untuk merenungkannya. Coba simak jawaban ustadku yang kece :
Ujian itu membawa pada kesunyian, kesunyian itu membawa pada kesejatian.
Ketika kita diuji Allah, kita merasakan sakit, dan rasa sakit itu akan menuntun kita kpd Allah, sehingga nilai dunia ini dengan sendirinya akan turun. dan kita menemukan kesejatian.
Nilai ujian berdasarkan nilai keimanan kita kpd Allah, semakin takut pada Allah semakin berat ujiannya. dibalik itu semua adalah cara Allah berkomunikasi dengan hamba yg dicintaiNya.
Nilai ujian tidak akan terasa kalau kita fokus kepada Allah. seperti kita melihat pemandangan dari balik kaca yang buram, kalau kita fokus pada pemandangannya , maka kita tak akan merasakan bahwa ada kaca yang buram, tapi bila fokus pada kacanya yg buram, maka kita tidak akan bisa menikmati pemandangan yang indah.
Ujian musti disikapi dengan bersyukur, berpasrah diri dan mengharap pertolonganNya, pada saatnya nanti Allah akan menuntun hati kita untuk ikhlas.
Ikhlas itu adalah saat tercerabutnya rasa khawatir , sakit hati, jengkel, beban hidup dll .... Ikhlas itu tidak bisa dipelajari dari usaha manusia, hanya bisa dimohon pada Allah, karena itu adalah termasuk salah satu cara kerja Allah. Ikhlas itu hadiah dari Allah kepada hambaNya yang dicintai.
Nah, butuh waktu untuk merenungi jawaban ustadzku kan ? Ayo merenung sama-sama.
Bila pertanyaan ini ditujukan kepada anak sekolah, yang terbayang oleh mereka adalah, soal yang harus dikerjakan, lembar jawaban, suasana tegang dibawah pengawasan guru yang berjalan pelan dari depan ke belakang, dari belakang ke depan .... (kayak setrika yaaa ... hehehe)
Bila dijawab oleh pembaca innuri, jawabannya bisa macem-macem, ada yang sedang mendapat ujian sakit, ada yang sedang mendapat ujian bangkrut, terjerat hutang, ada yang ujiannya merangkap-rangkap, sakit iya, cobaan finansial iya, borongan deh !
Kalau dijawab olehku sendiri, ujian itu kasih sayang Allah, cara Allah merindukan hambaNya, cara Allah mengikat hambaNya, cara Allah berkomunikasi dengan hambaNya.
Kalau di jawab sama ustadz Virien ? Bisa panjaaaaang jawabannya dan menarik sekali, sampai yang mendengarkan gak bosan bosan. Tapi butuh waktu untuk merenungkannya. Coba simak jawaban ustadku yang kece :
Ujian itu membawa pada kesunyian, kesunyian itu membawa pada kesejatian.
Ketika kita diuji Allah, kita merasakan sakit, dan rasa sakit itu akan menuntun kita kpd Allah, sehingga nilai dunia ini dengan sendirinya akan turun. dan kita menemukan kesejatian.
Nilai ujian berdasarkan nilai keimanan kita kpd Allah, semakin takut pada Allah semakin berat ujiannya. dibalik itu semua adalah cara Allah berkomunikasi dengan hamba yg dicintaiNya.
Nilai ujian tidak akan terasa kalau kita fokus kepada Allah. seperti kita melihat pemandangan dari balik kaca yang buram, kalau kita fokus pada pemandangannya , maka kita tak akan merasakan bahwa ada kaca yang buram, tapi bila fokus pada kacanya yg buram, maka kita tidak akan bisa menikmati pemandangan yang indah.
Ujian musti disikapi dengan bersyukur, berpasrah diri dan mengharap pertolonganNya, pada saatnya nanti Allah akan menuntun hati kita untuk ikhlas.
Ikhlas itu adalah saat tercerabutnya rasa khawatir , sakit hati, jengkel, beban hidup dll .... Ikhlas itu tidak bisa dipelajari dari usaha manusia, hanya bisa dimohon pada Allah, karena itu adalah termasuk salah satu cara kerja Allah. Ikhlas itu hadiah dari Allah kepada hambaNya yang dicintai.
Nah, butuh waktu untuk merenungi jawaban ustadzku kan ? Ayo merenung sama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar