Rabu, 02 Januari 2013

Syetan Itu Energi Negatif ???


"Syetan itu energi negatif ", kata seorang dokter di ruang prakteknya saat aku mengkonsultasikan Insan yang sakit tapi tidak bisa ditemukan penyakitnya. 

"Memangnya syetan bisa membuat perasaan kita sedih dan khawatir?", tanya seorang pembacaku.

"Bagaimana sih cara syetan mempengaruhi manusia?", tanya yang lainnya.

Dulu aku tidak setuju dengan pendapat dokter itu, syetan kan makhluk Allah, disebut di al qur'an sebagai musuh yang nyata bagi manusia.  Ketidak setujuanku dengan pendapat dokter itu aku ungkapkan dengan cara tidak kembali lagi berobat kepadanya.

Lama-lama aku pikir, bisa jadi dokter itu benar, karena energi kan makhluk Allah juga, dan Allah tidak pernah menyebut di al qur'an bentuk syetan itu seperti apa.  Yang jelas, dia ghaib atau tidak kelihatan ..... tapi ada syetan yang kelihatan, yaitu manusia syetan, ini adalah manusia yang berada dalam kekuasaan syetan .... berarti bener dong, syetan itu energi?   Hmmm ..... syetan itu energi atau bukan menjadi hal yang tidak penting setelah membaca ceritaku ini, karena yang penting adalah .....

Di saat hatiku sedang 'bening' , sering aku lihat bagaimana pikiran dan perasaan negatif itu datang pada diri seseorang.  Bentuknya seperti asap hitam pekat, seperti awan hitam tertiup angin, berhembus lewat belakang kepala atau punggung seseorang lalu berdiam di dada atau kepala. 

Saat asap hitam itu berdiam di dada, perasaan seseorang akan menjadi muram, sedih, khawatir, dan perasaan negatif lainnya, kadang dendam dan kesedihan di masa lalu jadi muncul, seperti dibangkitkan lagi.  Kadang juga prasangka buruk seperti menghunjam di hati dan menjadi keyakinan. Bila dia berdiam di kepala, pikiran-pikiran negatiflah yang muncul.

Asap hitam itu melakukan penetrasi ....  sebagai gambaran, sebuah gelas berisi air putih kita tetesi dengan setetes tinta hitam, maka tinta itu akan menyebar dan menyatu dengan air putih, jadi larutan yang homogen, beginilah cara setan melakukan penetrasi ke dalam pikiran dan perasaan seseorang, menjadikan orang itu menyangka bahwa pikiran dan perasaan itu adalah pikiran dan perasaannya sendiri, padahal itu hasil 'suntikan' syetan.. Al qur'an menyebutnya 'was was', coba pelajari surat an nas..

Seseorang yang dengan kesadarannya berusaha kembali ke jalan Allah atau mengelola pikiran dan hatinya menjadi positif maka asap hitam ini pun menguap meninggalkannya.

Energi yang berlawanan dengan 'awan hitam' ini adalah energi ilahiyah.  Energi ilahiyah terbawa pada setiap hal-hal positif yang ada di alam ini, keindahan, kesejukan, kesabaran, kasih sayang, maaf, perbuatan baik, senyuman, musik yang indah .......

Makanya  hati kita bisa menjadi tenang dengan memetik gitar atau mendengarkan dentingan piano atau melihat pemandangan alam yang indah, langit yang sejuk, pohon, bukit, danau yang tenang ......

Makin kuat dan makin canggih syetan, makin halus dan makin muda 'warna' asap yang dihembuskannya.  Halusnya sungguh tidak mudah terdeteksi dan 'warna'nya tidak mudah dikenali.  Aku sendiri sering terkena ulah 'profesor doktor syetan' yang canggih ini.

Syetan itu sendiri aku tak pernah melihatnya, yang aku bilang seperti awan hitam dan melakukan penetrasi itu adalah 'produk'nya ..... oh .... gimana ya menjelaskannya ..... gini aja, kita pelajari arti ayat per katanya, di surat an nas ayat 4 dikatakan  :
min syarri = dari kejahatan
al waswaasi = bisikan
al khannaasi = menunggu-nunggu/bersembunyi.

Bila diterjemahkan secara utuh artinya "dari kejahatan bisikan syetan yang bersembunyi / menunggu-nunggu".  Jadi, yang aku lihat seperti asap hitam itu adalah bisikannya / was wasnya, sementara syetan itu sendiri setelah 'melemparkan' was-was, dia menunggu-nunggu di suatu tempat, mungkin untuk melihat reaksi dari umpan yang telah dilemparkannya.

Setiap manusia, selalu mendapat serangan was was, bahkan syetan selalu istiqamah dalam menjalankan aksinya mempengaruhi manusia.  Beruntungnya Allah menurunkan al qur'an sebagai petunjuk untuk umat manusia (aku garis bawahi bahwa al qur'an adalah petunjuk untuk seluruh umat manusia, bukan umat islam saja.....),  tinggal mengikuti saja apa yang tertulis di al qur'an.

Al qur'an menyuruh kita sabar, ikhlas, memaafkan, berkasih sayang, berbuat baik, bersedekah ........ dll.  Siapapun orangnya, baik muslim atau bukan, pernah membaca al qur'an atau tidak, bila saja dia menjalankan perintah al qur'an, maka dia bisa mengatasi bisikan syetan.

Sebaliknya, seorang muslim yang lidahnya fasih mengucapkan taawudz, tapi ucapannya sebatas di bibir saja, dia tetap dalam pengaruh syetan.  Ingat bahwa syetan membisikkan kejahatan ke dada manusia (hati), makanya taawudz juga musti kita ucapkan dengan lidah dan hati kita.

Ingatkah akan sebuah peristiwa perusakan yang dilakukan oleh sekelompok muslim? mereka menebang pepohonan, batangnya menutup jalan raya hingga menghalangi masyarakat lewat. Mereka melakukannya karena merasa  kiai mereka dihina, dan mereka melakukannya dengan mengucap kalimat "Allahu Akbar!".  Wah wah wah.

Renungkanlah sahabat, bukankah al qur'an menyuruh kita menahan amarah, bersabar, memaafkan, membalas kejahatan dengan kebaikan ? bahkan dalam masa perangpun kita dilarang menebang pepohonan? Mengapa mereka yang mengaku muslim  malah menebang pepohonan untuk mengekspresikan rasa marah dan protes?  Sebagai muslim tentunya kita lebih teguh memegang ajaran al qur'an bukan?

Itulah sahabat, seorang muslim yang lidahnya dalam keadaan mengucap asma Allahpun masih bisa dipermainkan syetan, sementara bibirnya mengucap asma Allah, hati dan perbuatannya melanggar aturan Allah.  Apakah kita tidak malu bila mereka yang non muslim ternyata lebih qur'ani dibandingkan yang muslim?

Kembali pada pembahasan kita tentang syetan tadi.  Aku sendiripun bisa melihat saat diriku dalam pengaruh syetan, bagaimana saat asap hitam itu melakukan penetrasi dengan cepat sekali dalam hati dan kadang dalam pikiranku, mana saja yang sedang lengah tak pernah luput dari pengamatan syetan. Lalu saat 'awan hitam' itu pergi meninggalkanku dengan pertolongan Allah.

Kadang juga aku tidak bisa melepaskan gangguannya dengan usaha dan doaku sendiri, biasanya aku minta dibantu doa suami atau ustadzku.

Walau tidak semua orang bisa dikarunia penglihatan sepertiku, tapi setiap orang  bisa mengenalinya.  Pengaruh syetan pasti ke arah kesedihan, penderitaan, khawatir, kehancuran, permusuhan, kebencian, parasangka buruk dan hal-hal negatif lainnya.  

Seperti kubilang tadi, lawan dari syetan adalah energi ilahiyah, aku melihatnya sebagai cahaya putih terang yang berada di dada seseorang. Bagaimana cara memperoleh energi ini?  jawabannya ada di al qur'an, jadi ya laksanakan saja ajaran al qur'an  dengan penuh keikhlasan.

Bila ingin lebih jelas ayat-ayat tentang pekerjaan syetan, aku pernah menuliskannya di blog ini, coba googling, tulis " innuri ayat tentang pekerjaan syetan". Ada juga kiat agar terhindar dari syetan di artikelku "Agar Terhindar Dari Syetan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar